Sesungguhnya tujuan terbesar dan teragung dari diturunkannya al-qur'an adalah untuk ditadabburi dan diambil pelajaran darinya. Allah ta'ala berfirman :
(كِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ إِلَیۡكَ مُبَـٰرَكࣱ لِّیَدَّبَّرُوۤا۟ ءَایَـٰتِهِۦ وَلِیَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ)
[Surat Shad 29]
"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran"
قال الحسن البصري : "والله ما تدبره بحفظ حروفه وإضاعة حدوده حتى إن أحدهم ليقول قرأت القرآن كله ما يرى له القرآن فى خلق ولا عمل
---- رواه ابن أبي حاتم.
- Berkata Imam Hasan al Bashri rahimahullah : "Demi Allah , tidaklah dikatakan mentadabburi hanya dengan menghafal huruf-hurufnya saja namun menyia-nyiakan batasan /hukum-hukum yang ada didalamnya, hingga ada yang berkata: "Aku telah membaca/ menghafal al quran seluruhnya" , namun tidak tampak Al qur'an pada akhlaknya dan amalnya.
-----------------------
Riwayat Imam Ibnu Abi Hatim dalam tafsir Ibnu Katsir 7/64
Di antara fenomena yang mengherankan dizaman ini, banyak orang yang menyanjung dan memuliakan orang yang hafal Al Qur'an walaupun ia tidak paham tentang isinya bahkan walaupun ia tak beramal dengan kandungannya, melebihi orang yang berilmu, beramal dan mendakwahkan isinya.
Dan diantara kaum muslimin juga ada yang sangat fokus dalam mempelajari irama dalam membaca Al-Qur'an dan sebagian lain fokus dalam masalah menghafal teksnya, sehingga seolah olah tidaklah Al Quran diturunkan kecuali untuk dihafal teksnya saja lalu mengabaikan mempelajari isi dan kandungannya, berpaling dari mentadabburi dan mempelajari tafsirnya, padahal banyak ayat Alquran yang memerintahkan hal ini, sedangkan tidak ada satu ayatpun secara terang memerintahkan menghafal al Quran.
Berkata Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah :
: ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻳﻘﺮﺀﻭﻥ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ، ﻭﻳﻜﺜﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﻗﺮﺍﺀﺗﻪ ﻭﻳﺨﺘﻤﻮﻧﻪ ﻭﻳﺤﻔﻈﻮﻧﻪ ﻭ ﻳﺮﺗﻠﻮﻧﻪ،ﻭﻳﺮﻛﺰﻭﻥ ﺍﻫﺘﻤﺎﻣﻬﻢ ﺑﺄﻟﻔﺎﻅ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﺗﺠﻮﻳﺪﻩ ﻭﺃﺣﻜﺎﻡ ﺍﻟﻤﺪ،ﻭﺃﺣﻜﺎﻡ ﺍﻹﺩﻏﺎﻡ، ﻭﺍﻟﻐﻨﺔ، ﻭﺍﻹﻗﻼﺏ، ﻭﺍﻹﻇﻬﺎﺭ، ﻭﺍﻹﺧﻔﺎﺀ، ﻭﻳﻌﺘﻨﻮﻥ ﺑﻬﺬﺍ ﻋﻨﺎﻳﺔ ﻓﺎﺋﻘﺔ، ﻭﻫﺬﺍ ﺷﺊ ﻃﻴﺐ .
ﻭﻟﻜﻦ ﺍﻷﻫﻢ ﻭﺍﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﻟﻴﺲ ﻫﺬﺍ، ﺍﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﺗﺪﺑﺮﺍﻟﻤﻌﺎﻧﻰ، ﻭﺍﻟﺘﻔﻘﻪ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻭﻋﺮﺽ ﺃﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ﻭﺃﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ : ﻫﻞ ﻫﺬﺍ ﻣﻮﺍﻓﻘﺔ ﻟﻜﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻭ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ؟
"Sesungguhnya manusia membaca Al Qur’an, memperbanyak bacaannya, mengkhatamkannya berkali-kali, menghafalnya, mentartilkannya, mereka sangat perhatian pada lafadz-lafadz dan tajwidnya. Sangat perhatian pada hukum-hukum mad, hukum-hukum idgham, ghunnah, iqlab, izhar, ikhfa, dan mencurahkan perhatian yang sangat besar dalam hal itu. Ini memang baik. Namun tujuan yang lebih urgen bukanlah ini. Tujuan yang lebih urgen adalah mentadabburinya, memahami Kitabullah, dan mengembalikan amalan kita serta amalan manusia kepada Kitabullah, apakah amalan-amalan tersebut sesuai dengan Kitabullah atau bertentangan? ”
________________
(Syarh Al Ushul As Sittah, 6-8).
Beliau juga berkata tentang orang yang menghafal al-qur'an namun tidak beramal dengannya :
من حفظ القرآن ولم يعمل به فإن الله يضعه ويحرم من الأجر والثواب
"Siapa yang menghafal Al Qur'an namun tidak beramal dengannya maka sesungguhnya Allah akan menghinakannya dan ia terhalang mendapatkan pahala dan balasannya"
(Lihat Video)
Beramal dengan al Qur'an dan mendakwahkan isinya dimana terkandung didalamnya seruan kepada Tauhid dan melaksanakan hukum-hukum Allah, inilah bagian terberatnya. Adapun jika hanya sekedar menghafal, maka tidak akan kita dapati satu kelompok sesat dan orang fasiqpun yang membenci perkara ini Namun kebencian dan penentangan mereka akan tampak ketika seseorang mendakwahkan kandungan Al Qur'an itu dan berdalil dengannya dalam membantah pemahaman dan amalan mereka yang keliru.
Karena itu sudah menjadi sebuah keniscayaan bahwa orang yang menyeru manusia untuk kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah, mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah dan meninggalkan kesyirikan, akan mendapat penentangan dari banyak manusia.
Namun hal itu tidak akan membuat mereka menjadi rendah dan hina, bahkan Allah akan mengangkat derajat mereka di sisi-Nya
Mereka inilah Ahlul Qur'an.🌻
Justru orang-orang yang menyelisih Al Qur’an dan sunnah, merekalah yang hakikatnya hina dan rendah. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ﺇﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳﺮﻓﻊُ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏِ ﺃﻗﻮﺍﻣًﺎ ﻭﻳﻀﻊُ ﺑﻪ ﺁﺧﺮِﻳﻦ
“
Allah mengangkat derajat kaum-kaum dengan Al Qur’an ini, dan merendahkan kaum-kaum yang lainnya dengannya”
_________________
(HR. Muslim).
Berkata Asy-Syaikh Al-'Allamah Shalih Al - Fauzan -hafizhahullah - :
المراد بأهل القرآن ليس الذين يحفظونه ويرتّلونه و إلى آخره .
أهل القرآن هم الذين يعملون به حتّى ولو لم يحفظوه ، الذين يعملون بالقرآن بأوامره ونواهيه وحدوده ، هؤلاء هم أهل القرآن ، وهم أهل الله وخاصّته من خلقه .
أمّا من
• يحفظ القرآن
• ويجيد التّلاوة
• ويضبط الحروف
• ويضيّع الحدود
فهذا ليس من أهل القرآن وليس من الخاصّة وإنّما هو عاص لله ولرسوله ومخالف للقرآن ، نعم.
وكذلك أهل القرآن الذين يستدلّون به ولا يقدّمون عليه غيره في الاستدلال ويأخذون منه الفقه والأحكام والدّين هؤلاء هم أهل القرآن
"Yang dimaksud dengan Ahlul Qur'an bukanlah orang-orang yang menghafalnya dan membacanya hingga akhirnya..
Ahlul Qur'an adalah mereka yang mengamalkannya meskipun mereka tidak menghafalnya, mereka yang mengamalkan Al-Qur'an yakni perintah -perintahnya, (menjauhi) larangan-larangannya dan (menjaga) batasan-batasannya.. Merekalah Ahlul Qur'an dan merekalah Ahlullah dan orang-orang pilihan dari kalangan makhluknya.
Adapun orang-orang yang : menghafal Al-qur'an membaguskan bacaannya memfasihkah penyebutan huruf-hurufnya tapi menyia-nyiakan hukum dan batasannya maka ini bukanlah Ahlul Qur'an dan bukan pula orang pilihan-Nya.. Tapi ia adalah orang yang durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya dan menentang Al-Qur'an.. Ya..
Demikianlah..Ahlul Qur'an mereka adalah orang yang berdalil dengannya dan tidak mendahulukan atasnya yang selainnya dalam berdalil.. Mereka mengambil dari al-Qur'an itu fiqh, hukum-hukum dan agama..Mereka itulah Ahlul Qur'an.
___________________________
[Syarh Kitab Al-'Ubudiyyah]
❇️❇️❇️
Posting Komentar